Padahal, sejatinya mesin mobil tidak
bermasalah sedikit pun. Bagi oknum bengkel yang curang, kondisi itu akan
menjadi peluang yang tak boleh disia-siakan untuk mengeruk untung.
Entah
karena ketidaktahuan atau kemalasan, akhirnya pemilik menurut saja kala
mekanik menyarankan sejumlah penggantian onderdil dan harus turun
mesin yang sejatinya tidak perlu. Walhasil, dana dalam jumlah besar pun
mengalir sia-sia.
Oleh karena itu memahami
kondisi mesin untuk melihat ada tidaknya kerusakkan adalah wajib.
“Terlebih caranya sangat gampang. Siapapun bisa melakukannya,” terang
Fandi Norsen, pimpinan Centra Auto, Kemayoran, Jakarta Utara, Selasa
(12/4).
Lantas apa saja langkah pengecekan mesin itu? Apa saja ciri-ciri mesin bermasalah? Berikut penjelasan Fandi :
Perhatikan suara mesin
Langkah
pertama yang harus Anda lakukan adalah membawa mobil ke tempat yang
jauh dari kebisingan atau gaduh. Hal itu dimaksudkan agar Anda bisa
mendengarkan suara mesin dengan akurat.
Setelah
itu hidupkan mesin dan biarakan dalam waktu tiga hingga lima menit dan
dengarkan. Bila suara mesin seperti tersengal-sengal atau tidak konstan
di saat mobil berhenti berarti ada yang tidak beres.
“Tapi dengan catatan, pada saat pengujian itu AC (pendingin ruang), audio dan lampu harus dimatikan,” tandas Fandi.
Kemungkinan
besar, proses pembakaran antara bahan bakar dan udara tidak berlangsung
secara sempurna. Ada beberapa penyebab, diantaranya : injektor kotor,
filter udara kotor, busi telah aus, dan lain-lain.
Perhatikan asap dari knalpot (hanya untuk mobil berbahan bakar bensin)
Sebelum
melakukan deteksi masalah di mesin dengan melihat indikasi warna asap,
bersihkan dahulu knalpot mobil Anda. Setelah itu, panasi mesin dan
jalankan mobil seperti biasa dengan menempuh jarak minimal 5 – 10
kilometer.
Setelah itu amatilah warna semburan asap dan mulut knalpot :
a. Bila warna asap hitam pekat
Warna
asap seperti itu menunjukkan bahwa campuran antara bensin dengan udara
di ruang bakar tida ideal. Jumlah atau porsi bensin melebihi dari
takaran ideal yang dirancang oleh pabrikan,ketimbang udara.
Warna
asap seperti itu menunjukkan bahwa campuran antara bensin dengan udara
di ruang bakar tida ideal. Jumlah atau porsi bensin melebihi dari
takaran ideal yang dirancang oleh pabrikan,ketimbang udara.
Ada
beberapa penyebab, di antaranya : setingan mainjet dan pilot jet (untuk
mobil yang menggunakan karburator) sudah tidak akurat atau kendor.
Sedangkan
mobil yang menggunakan injektor, kondisi seperti itu bisa disebabkan
oleh filter udara kotor, masalah di peranti Air Fuel Ratio, Throttle
Position Sensor (TPS), atau di setingan Electronic Control Unit (ECU)
yang merupakan sistem komputer yang berfungsi sebagai pengatur sistem di
mobil, dan lain-lain.
b Bila asap berwarna putih pekat
Kondisi
ini bisa terjadi karena adanya oli mesin yang merembes ke ruang bakar
mesin. Akibatnya, oli tersebut ikut terbakar saat terjadi proses
pembakaran. Oli yang terbakar itulah yang menjadikan asap putih pekat
keluar dari knalpot.
Ketidakberesan di mesin
itu tidak hanya menghasilkan asap pekat, tetapi tenaga dari mesin pun
loyo karena kompresi atau tekanan piston lemah. Tarikan mobil menjadi
berat. “Istilah orang bengkel, mesin ngobos atau ngempos. Ini juga
menyebabkan mesin boros bahan bakar,” kata Fandi.
Selain itu, ruang bakar akan penuh kerak karena oli yang terbakar.
Penyebab
oli yang masuk ke ruang bakar itu bermacam-macam. Beberapa diantaranya
adalah di kepala silinder yang aus, sil klep yang aus dan pecah-pecah,
atau bushing klep mesin yang telah aus, dan lain-lain.
Bila
masalah itu dibiarkan, tanpa kita sadari oli mesin terkuras habis. Nila
itu terjadi, maka kruk as akan tergores karena kurangnya pelumasan,
mobil tiba-tiba berhenti dan blok mesin pecah.
sumber: https://otomotif.tempo.co/read/news/2011/04/12/123326885/dua-cara-paling-mudah-mendeteksi-masalah-di-mesin
0 komentar:
Posting Komentar